Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Berita:

latest

Sejarah Singkat

Sejarah Awal Pendirian Pondok Pesantren Dâr Adz-Dzâkirîn Tekarang

Foto Bersama dari Sebagian Peserta Musyawarah
Pembentukan Pengurus Yayasan TQN Khathibiyah Sambas

Sejak membentuk kepengurusan Yayasan TQN Khathibiyah Sambas pada malam Selasa, 29 Agustus 2016 di Aula Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas, telah disebutkan keinginan untuk mendirikan Pondok Pesantren sebagai basis kegiatan dan Jama’ah TQN Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy di Kabupaten Sambas. Belajar dari murid-murid Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy di beberapa daerah hingga luar negeri, rata-rata yang bisa mengembangkan ajaran Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dengan jama’ah ribuan hingga jutaan orang adalah mereka yang telah mendirikan Pondok Pesantren.
Sebagai contoh adalah Pondok Pesantren Suryalaya yang dirintis sekaligus dipimpin oleh Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad (Abah Sepuh) sebagai kelanjutan pengajaran TQN dari Syaikh Thalhah Cirebon dan Syaikh Kholil Bangkalan Madura, murid langsung Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy, kini memiliki jama’ah jutaan orang di dalam dan luar negeri. Perkembangan jama’ah sangat pesat disertai terus bertambahnya cabang-cabang pengajaran TQN yang berbentuk formal maupun nonformal di berbagai daerah hingga luar negeri. Hal ini cukup menjadi bukti bahwa untuk mudahnya perkembangan suatu ajaran, mesti ditopang oleh lembaga formal seperti Pondok Pesantren.
Musyawarah Pembentukan Panitia Pembangunan
Pondok Pesantren Dar Adz-Dzakirin Tekarang

Berdasarkan pemikiran dan belajar dari sejarah, maka Pengurus Yayasan TQN Khathibiyah Sambas yang dimotori oleh Dr. Adnan, M.S.I., mengagendakan kegiatan dzikir sekaligus musyawarah pembentukan Panitia Pembangunan Pondok Pesantren di rumah Ibunya bernama Hj. Hayati binti H. Muhammad di Dusun Sebindang RT 14 RW 07 Desa Makrampai Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas pada malam Sabtu, tanggal 19 Juli 2019. Musyawarah yang dihadiri oleh Guru Mursyid Syaikh Jayadi M. Zaini, MA berhasil mengambil kesepakatan dan menunjuk H. Dedi Damhudi, M.Kep, Sp.KMB (Ketua), Fathurizan, SP (Sekretaris) dan Salam M. Hasan (Bendahara) sebagai panitia inti pembangunan pondok pesantren. Pada awal pembentukan panitia, pondok pesantren belum diberi nama, dan penamaan tersebut baru ditetapkan dari hasil pembicaraan ringan antara Dr. Adnan, M.S.I. dengan Dr. Munadi, M.S.I. pada hari Jum’at, tanggal 03 Januari 2020 di ruang LP2M IAIS Sambas, dengan nama Dâr Adz-Dzâkirîn (Negerinya Ahlu Dzikir).
Sejak 01 Januari 2020, progress ikhtiar panitia tampak semakin nyata dengan diawali pembuatan proposal, follow up wakaf tanah dari Pak Ediyan untuk lokasi pembangunan pondok, hingga sosialisasi dan penyebaran proposal untuk penggalangan dana. Sampai tulisan ini di posting (22-01-2020), dana yang terkumpul sebesar Rp. 18.017.180,- dari dana yang diperlukan sejumlah Rp. 2.182.479.000,- (Dua Milyar Seratus Delapan Puluh Dua Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah) pada tahap awal pembangunan dengan rincian, biaya pembangunan masjid Rp. 1.282.433.000,- dan biaya pembangunan 6 RKB sebesar RP. 900.046.000,-.
Meskipun jumlah donasi yang ada belum mencukupi biaya pembangunan tahap pertama ini, tapi Panitia bersama Pengurus Yayasan TQN Khathibiyah Sambas terus berikhtiar dengan menyebarkan informasi sekaligus memberikan proposal ke beberapa pejabat hingga kementerian, dengan semangat: Siang Berusaha, Malam Berdoa. Semoga proses pembangunan Pondok Pesantren Dâr Adz-Dzâkirîn Tekarang bisa terwujud dalam waktu yang tidak lama, âmîn ya Rabbal âlamîn.