Jayadi lahir di Matang Suri, Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas pada tanggal 29 April 1970, putra dari Muhammad Zaini dan Kartini. Ia...
Jayadi lahir di Matang Suri, Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas
pada tanggal 29 April 1970, putra dari Muhammad Zaini dan Kartini. Ia menikah
dengan Pahriah pada tanggal 15 Januari 2006 dan dikaruniai 4 anak, yaitu
Zahidah, Ulya, Za’imuddin dan Afifah Fitri.
Riwayat pendidikan formalnya dimulai dengan menyelesaikan SDN di Suah Api
(1984), tamat di MTs Ihsan Dungun Laut (1987), Tamat Madrasah Aliyah di Pondok
Pesantren Muhammad Basuni Imran Sambas (1991), menyelesaikan D2 PAI Penyetaraan
(2001), menyelesaikan S1 Tarbiyah (Pendidikan Agama Islam) di STIT Singkawang
Tahun 2003, lalu melanjutkan S2 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan
selesai 2010 pada konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam. Saat ini sedang
melanjutkan pendidikan S3 di UIN Antasari Banjarmasin.
Sejak tahun 1991-2007 aktif mengajar di SMP Negeri I Dungun Laut. Selain
itu mengajar pula di MTs Ihsan, SMK Ihsan Dungun Laut, dan SMA Negeri I
Sentebang. Selain mengajar, beliau juga mendapat kesempatan mengikuti kuliah,
pelatihan, penataran dan kegiatan lainnya. Pada tahun 2005 diangkat menjadi PNS
dan ditugaskan di SMP Negeri I Dungun Laut, dan pada tahun 2010 pindah mengajar
ke MAN 1 Sambas sampai sekarang. Selain mengajar di MAN 1 Sambas, beliau juga pernah mengajar sebagai dosen di Institut
Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas.
Beliau tidak hanya menimba ilmu agama pada pendidikan formal saja, tetapi
banyak pula menimba ilmu agama secara non formal terutama Ilmu Tafsir Qurân,
Ilmu Hadits, Ilmu Tauhid, Ilmu Tasawwuf dan Tarekat khususnya Thariqah
Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dengan para Kyai di Jawa (Yogyakarta) dan di daerah
Kabupaten Sambas.
Kegiatan keseharian selain mengajar di lembaga formal, Beliau rutin
membina dan memberikan kajian keislaman yang berkaitan dengan ilmu tasawwuf
sekaligus mengajarkan dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) Syaikh
Ahmad Khathib Sambas. Kegiatan tersebut dilakukan setiap malam dari satu kecamatan
ke kecamatan lain di Kabupaten Sambas. Jama’ah beliau saat ini sudah mencapai
ribuan orang, dan yang aktif mengamalkan dzikir TQN tidak kurang dari 1.000 orang.
Selain aktif mengajar, beliau juga menyempatkan diri untuk menulis buku. Adapun buku-buku yang sudah diterbitkan di antaranya:
- Pendidikan Seks bagi Remaja dalam Perspektif Islam, (2012).
- Mengenal Thariqah Wa Naqsyabandiyah Syaikh Ahmad Khatib Sambas, (2014).
- Menguak Ilmu Tashawwuf, Warisan Nabi SAW yang Terlupakan, (2014).
- Penjelasan dan Terjemah Tahlil dan Takhtim Disertai Soal Jawab.
- Menggapai Shalat Hakikat
Tidak ada komentar